Search This Blog
Saturday, December 18, 2010
Friday, December 17, 2010
Hot Guys Alert! ayook cuci mata :p
well, gue tinggal di kota kecil yang 'stok' cowok-cowok gantengnya lumayan terbatas buat cuci mata. hehehe. daripada gada kerjaan, gue goggling foto cowok-cowok ganteng! tapi yang masih muda laah. masa udah tua -.- haha. cekidot :p
Gaspard Ulliel. aktor Prancis, tapi fasih berbahasa Inggris
Alex Watson. Emma's Brother. he is awesome! like brother like sister. uuuhh
Chace Crawford. hehe. yang main di Gossip Girl
Hayden Christensen. aaww.. georgeous!
Stefan and Damon Salvatore. yang di Vampire Diaries. umm.. gue lupa nama aslinya. haha
Skandar Keynes. pemeran Edmund di film Narnia. he is so cute
Okaay. thats all for today. buat cuci mata lumayan kan? haha. asaaal. coba para cowok ini ada di sekolah gue. eeeerhhhhh. wow. haha.
hairstyle 2011! ayo rubah gaya rambut :D
we will be 2011! yuhuu. new year! new new all new! include hairstyle, right? yehaa... gue udah pengen banget nih ganti gaya rambut. nah ini, style style rambut yang bakal ngetrend di tahun 2011.
1. dari dulu gue pengen style rambut kayak ini. hoaa.. jessica alba's look. long curly hairstyle :D
2. rambut bobnya Nichole Richie kayanya bakal keluar lagi tahun ini
3. kalo yang ini, cocok buat yang bentuk mukanya kecil. kalo gue sih enggak. hahaha :p
4. Wavy Hairstyle. wooow. i want this look too! arrr....
5. yang pengen rambut pendek, model rambutnya Charlize Theron ini cute :p
6. Long Curly Style. AGAAAINNN!!!
kalo yang gue liaat. kayanya rambut lurus kurang ngetrend di tahun 2011. hehe. kebanyakan kalo gak curly ya wavy. ayok ke saloooon! hahaha.
Tron Legacy. the super hi-tech movie
beberapa hari yang lalu saya lihat trailernya Tron Legacy di TV. saya langsung ngerasa, bakal keren banget nih movie. apalagi budget pembuatan nih film gede banget. sekitar 225juta dollar atau 2.1 trilliun rupiah! wow. film ini bakal dirilis tanggal 17 desember 2010 dan harusnya sih jadi film yang ditunggu-tunggu. tapi, somehow, waktu saya liat trailernya, kok saya agak-agak keinget speedracer tuh. but, check it out :
"Wifi, apa itu?"
"Dunia digital yang menghubungkan manusia tanpa kabel."
"Oh, aku sudah memikirkannya tahun delapanpuluhan hahaha."
Itulah sepenggal obrolan Sam ketika akhirnya bertemu kembali dengan sang ayah, Kevin Flynn. Kevin adalah pembuat video game handal. Kepada Sam ketika masih kanak-kanak dia bercerita mengenai salah satu kreasinya. Dia menyebut sesosok karakter bernama Clu, dan sebuah dunia bernama Grid. Kevin berjanji akan menunjukkan kepada Sam dunia rancangannya itu.
Tapi, malam itu, pada 1989, setelah meninggalkan kamar Sam, Kevin menghilang. Lalu waktu melompat ke masa ketika Sam telah berumur 27 tahun. Sebuah pesan misterius datang kepadanya, yang membuatnya mengunjungi kembali kantor lama sang ayah, dan dia menemukan sebuah ruangan penuh komputer. Dan, cling! Sam pun lenyap, dan muncul kembali dalam dimensi dunia yang berbeda. Serombongan makluk menjemputnya.
Sam dibawa ke sebuah arena yang mengingatkan kita pada pertarungan para Gladiator zaman Romawi. Bedanya, yang harus dihadapi oleh Sam adalah makluk-makluk program. Atau, ini seperti permainan Quidditch dalam 'Harry Potter' --bedanya, para penyihir cilik itu bersenjata Snitch, sedangkan makluk-makluk di Grid bersenjata cakram yang bercahaya.
Di tengah usaha Sam bertahan dan menyelamatkan diri, seorang perempuan cantik dan seksi muncul menyelamatkannya, dan mengantarkannya pada seorang lelaki tua, yang tak lain ternyata Kevin, ayahnya!
'Tron Legacy' adalah fantasi fiksi ilmiah generasi digital. Lupakan alien yang menyerbu bumi, atau obsesi pada kehidupan di Planet Mars. Selamat datang di "Middle Earth" generasi video game. Dalam cerita horor kita sudah cukup akrab dengan imajinasi yang menggambarkan seorang penulis novel seram yang terhisap masuk ke dalam dunia karangannya.
Pada 'Tron Legacy', Kevin sang pencipta video game, dan Sam anaknya, terperangkap ke dalam permainan yang dirancangnya. Para user harus menghadapi program-program ciptaannya sendiri. Seperti Dokter Frankenstein yang dikejar-kejar oleh monster gagal yang ia ciptakan dari potongan-potongan tubuh. Clu adalah monster Frankenstein alam digital yang kecewa dan menuntut tuannya.
Sutradara Joseph Kosinski, berdasarkan naskah Edward Kitsis dan Adam Horowitz, terasa tidak mulus menuangkan fantasi itu. Cerita yang lemah membuat alur berjalan lambat dan membosankan, terutama pada bagian awal. Konflik yang tak begitu tajam pun diselesaikan dengan mudah. Namun, kita dimanjakan dengan panorama Grid yang futuristik, dengan arsitektur dan interior yang mewah, serta kendaraan-kendaraan yang hebat.
Film ini merupakan sekuel 'Tron' yang dirilis pada 1982, ketika Garrett Hedlund yang kini memerankan Sam Flynn belum lahir. Sementara, Jeff Bridges tampil kembali memerankan Kevin Flynn, dan Clu sekaligus. Aktor Michael Sheen muncul sebagai cameo, memerankan tokoh Zuse, sekutu Clu, dan menjadi salah satu bagian paling menarik dari film ini. Zuse adalah makluk program berambut putih dengan gaya mirip David Bowie.
Olivia Wilde memerankan tokoh Quorra, "murid" Kevin yang menolong Sam, namun secara keseluruhan kehadirannya terasa sekedar tempelen. Mengikuti tren Hollywood saat ini, sebagian adegan dari film ini direkam dengan kamera 3D. Tapi, hasilnya tidak efektif. Jadi daripada mengganggu mending simpan saja kacamata 3D yang dibagikan ketika memasuki bioskop.
"Wifi, apa itu?"
"Dunia digital yang menghubungkan manusia tanpa kabel."
"Oh, aku sudah memikirkannya tahun delapanpuluhan hahaha."
Itulah sepenggal obrolan Sam ketika akhirnya bertemu kembali dengan sang ayah, Kevin Flynn. Kevin adalah pembuat video game handal. Kepada Sam ketika masih kanak-kanak dia bercerita mengenai salah satu kreasinya. Dia menyebut sesosok karakter bernama Clu, dan sebuah dunia bernama Grid. Kevin berjanji akan menunjukkan kepada Sam dunia rancangannya itu.
Tapi, malam itu, pada 1989, setelah meninggalkan kamar Sam, Kevin menghilang. Lalu waktu melompat ke masa ketika Sam telah berumur 27 tahun. Sebuah pesan misterius datang kepadanya, yang membuatnya mengunjungi kembali kantor lama sang ayah, dan dia menemukan sebuah ruangan penuh komputer. Dan, cling! Sam pun lenyap, dan muncul kembali dalam dimensi dunia yang berbeda. Serombongan makluk menjemputnya.
Sam dibawa ke sebuah arena yang mengingatkan kita pada pertarungan para Gladiator zaman Romawi. Bedanya, yang harus dihadapi oleh Sam adalah makluk-makluk program. Atau, ini seperti permainan Quidditch dalam 'Harry Potter' --bedanya, para penyihir cilik itu bersenjata Snitch, sedangkan makluk-makluk di Grid bersenjata cakram yang bercahaya.
Di tengah usaha Sam bertahan dan menyelamatkan diri, seorang perempuan cantik dan seksi muncul menyelamatkannya, dan mengantarkannya pada seorang lelaki tua, yang tak lain ternyata Kevin, ayahnya!
'Tron Legacy' adalah fantasi fiksi ilmiah generasi digital. Lupakan alien yang menyerbu bumi, atau obsesi pada kehidupan di Planet Mars. Selamat datang di "Middle Earth" generasi video game. Dalam cerita horor kita sudah cukup akrab dengan imajinasi yang menggambarkan seorang penulis novel seram yang terhisap masuk ke dalam dunia karangannya.
Pada 'Tron Legacy', Kevin sang pencipta video game, dan Sam anaknya, terperangkap ke dalam permainan yang dirancangnya. Para user harus menghadapi program-program ciptaannya sendiri. Seperti Dokter Frankenstein yang dikejar-kejar oleh monster gagal yang ia ciptakan dari potongan-potongan tubuh. Clu adalah monster Frankenstein alam digital yang kecewa dan menuntut tuannya.
Sutradara Joseph Kosinski, berdasarkan naskah Edward Kitsis dan Adam Horowitz, terasa tidak mulus menuangkan fantasi itu. Cerita yang lemah membuat alur berjalan lambat dan membosankan, terutama pada bagian awal. Konflik yang tak begitu tajam pun diselesaikan dengan mudah. Namun, kita dimanjakan dengan panorama Grid yang futuristik, dengan arsitektur dan interior yang mewah, serta kendaraan-kendaraan yang hebat.
Film ini merupakan sekuel 'Tron' yang dirilis pada 1982, ketika Garrett Hedlund yang kini memerankan Sam Flynn belum lahir. Sementara, Jeff Bridges tampil kembali memerankan Kevin Flynn, dan Clu sekaligus. Aktor Michael Sheen muncul sebagai cameo, memerankan tokoh Zuse, sekutu Clu, dan menjadi salah satu bagian paling menarik dari film ini. Zuse adalah makluk program berambut putih dengan gaya mirip David Bowie.
Olivia Wilde memerankan tokoh Quorra, "murid" Kevin yang menolong Sam, namun secara keseluruhan kehadirannya terasa sekedar tempelen. Mengikuti tren Hollywood saat ini, sebagian adegan dari film ini direkam dengan kamera 3D. Tapi, hasilnya tidak efektif. Jadi daripada mengganggu mending simpan saja kacamata 3D yang dibagikan ketika memasuki bioskop.
wedding dresses ball gowns latest design
wedding dresses ball gownswedding dresses ball gownswedding dresses ball gownswedding dresses ball gownswedding dresses ball gowns
wedding dresses ball gowns
wedding dresses ball gownswedding dresses ball gownswedding dresses ball gownswedding dresses ball gownswedding dresses ball gowns
Thursday, December 16, 2010
Blonde Hairstyles
The perfect blonde color can be achieved with a visit to the salon. The salon can be necessary to achieve a perfect color. If you try and achieve the blonde color by lightening the hair at home it can be disastrous! Green hair and grey hair can be easily achieved when the wrong colors are used at home – the color can be stripped from the hair and it can be difficult to regain the color back into the hair.
Blonde Hairstyles
The perfect blonde color can be achieved with a visit to the salon. The salon can be necessary to achieve a perfect color. If you try and achieve the blonde color by lightening the hair at home it can be disastrous! Green hair and grey hair can be easily achieved when the wrong colors are used at home – the color can be stripped from the hair and it can be difficult to regain the color back into the hair.
Blonde Hairstyles
The perfect blonde color can be achieved with a visit to the salon. The salon can be necessary to achieve a perfect color. If you try and achieve the blonde color by lightening the hair at home it can be disastrous! Green hair and grey hair can be easily achieved when the wrong colors are used at home – the color can be stripped from the hair and it can be difficult to regain the color back into the hair.
Subscribe to:
Posts (Atom)